Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2008

"Animisme dan Dinamisme"

Jumat lalu adalah hari Kajeng Kliwon, salah satu hari penting bagi orang Bali. Hari itu kebetulan ada acara ritual di banjarku yang namanya Melancaran . Melancaran artinya bepergian. Yang dimaksud bepergian disini adalah simbol-simbol pemujaan yang distanakan di Pura Majapahit, pura yang disungsung oleh Banjarku, Banjar Samping Buni dan Banjar Monang-Maning. Dan simbol-simbol yang dimaksud adalah 3 Rangda, dan 1 Barong Ket. Prosesi ini adalah dikeluarkannya simbol2 pura tersebut untuk memantau keadaan masyarakat penyungsungnya. Maksudnya adalah untuk menghalau kekuatan2 negatif agar tidak memasuki wilayah dan penduduk penyungsungnya di dua banjar tadi. Dan acara melancaran ini dilakukan di tiga lokasi sebelum simbol2 tersebut kembali distanakan. Lokasi melancaran tersebut adalah di pertigaan batas paling selatan banjarku, pertigaan batas banjarku (Samping Buni) dan Banjar Monang-Maning serta perempatan paling utara dari Banjar Monang-Maning. Sebenarnya aku sudah sering mengkikuti acara

3 Hari Untuk Selamanya

Dari 4 film yang aku sewa, ada satu film yang menurutku paling menarik untuk diceritakan di blog ini. Film Indonesia, cuman ga kalah bagus dari Hollywood box office sekalipun. Judulnya " 3 Hari Untuk Selamanya ." Dari judul kita sudah bisa tahu kalau film ini bergenre drama. Pemain utama adalah Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti dengan Director Riri Reza. Bercerita tentang kehidupan 2 anak muda Yusuf (Nocholas) dan Maya (Ardinia). Inti cerita dimulai ketika perjalanan mereka yang menempuh rute Jakarta - Yogyakarta guna menghadiri pernikahan kakak Maya disana. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh selama 1 hari perjalanan darat, akhirnya berlangsung selama 3 hari. Perjalanan selama 3 hari ini merupakan cermin dari kehidupan Maya selama ini yang cenderung ke arah pergaulan bebas dengan sikap cuek dan manjanya. Berbagai permasalahan dihadapi oleh 2 anak manusia ini selama perjalanan. Dimulai dari pertengkaran sepele yang disebabkan oleh sikap Maya yang terlalu keras pada kel

Wanita Bali

Jumat kemarin aku baru balik dari hotel baru greesss di kawasan Gatsu Barat Denpasar. Bukan untuk melayani tante2 kesepian, tapi untuk mengikuti LS. Mau tahu apa itu LS? Leadership Seminar dari sebuah MLM. Sebenarnya agak males juga ikutan seminar yang begituan. Karena setiap kali ikutan seminar begituan, mata ini tak kuasa untuk menemukan kegelapan dibalik kelopaknya, tidur... Tapi sehubungan dengan berbagai pertimbangan yang ada, akhirnya aku ikut... Sampai disana,saltum, hehehe. Salah kostum. Aku pake kostum biasa-biasa aja, sementara orang-orang di sekitarku tampil bak pengusaha-pengusaha sukses. Yap, misi rata-rata kebanyakan MLM memang seperti itu. Tapi pede aja. Seminar dimulai, yah isinya ga jauh-jauh dari seminar-seminar MLM lainnya. Bedanya kalo seminar-seminar MLM lainnya yang pernah aku ikuti diadakan di rumah-rumah atau gedung2 kecil Kali ini di hotel. Isi seminar yang kebanyakan menceritakan tentang dream (mimpi) yang akan terealisasi jika kita sungguh2 menjalani bisnis i

Klepon Gianyar

Kamis minggu ini aku tugas ke Gianyar bersama teman-temanku di kantor. Ada 5 orang dalam mobil itu. Sebenarnya tugasnya simple, just take a document! Tapi kenapa yang ikut sampai 5 orang? Namanya juga marketer, waktu diluar kantor jangan disamakan dengan didalam kantor. Jadi mau ngapain ya bebas2x aja. Asalkan pekerjaan beres. Hari itu, hari yang spesial karena salah satu teman marketing akan pindah tugas ke divisi lain (ceritanya perpisahan), jadi biarpun tugasnya simple, ya kita garap rame2... Seperti biasa, ada acara makan2... Dan setelahnya, hhmmmm... Ini yg seru. Kalo makan babi guling Gianyar udah biasa (coz udah keseringan).... Makan klepon Gianyar? Nah ini baru luar biasa. Bagiku klepon Gianyar udah ga asing lagi, karena jika ke Gianyar aku sempatkan waktuku untuk bertandang ke sebuah jalan kecil di utara Puri Gianyar, namanya jalan Angantaka. Yang membuatnya terkenal adalah rasanya. Beda dengan klepon pasar yang lain. Selain ga make zat warna kimia (makenya daun suji), rasa pa

The Mummy

Barusan aku nonton film The Mummy 3, serial terbaru dari sekuel the mummy. Kali ini menceritakan tentang bangkitnya mummy Cina. Film nya bagus, karena selain karakter masing-masing pemainnya kuat ditambah effect yang lumayan canggih. Ceritanya tentang seorang pemimpin Cina zaman dulu yg berambisi menguasai dunia dengan mengerahkan berbagai kekuatan yang dimilikinya. Ambisinya yang kuat seperti tak pernah memuaskan nafsunya. Semua tantangan yang ada dihadapi dan seakan tak ada rasa takut dalam hatinya. Sampai suatu saat dia sadar kalau dia juga manusia biasa yang harus menjalani masa tua. Ambisinya yg kuat membuat dia mencari jalan agar bisa hidup abadi, dan caranya adalah bertemu dengan penyihir yang bisa mengucapkan mantera untuk keabadian. Tapi setelah penyihir itu mengucapkan mantera, suami dari penyihir yg sebenarnya jenderal sang kaisar tapi berkhianat dibunuh, termasuk penyihir tadi ujung-ujungnya dibunuh juga. Tapi dasar penyihir pintar, dia kan bisa hidup abadi berkat mantera y

Ubud Desa Internasional

Ubud lagi, ubud lagi. Ya mau bagaimana lagi. Akhir-akhir ini inspirasi saya selalu mengarah ke Ubud karena saya sering kesana. Ubud memang eksotis. Terasering sawahnya selalu jadi langganan di beragam postcard. Juga beragam seniman tinggal disini. Kentalnya tradisi Bali menjadikan Ubud memiliki ciri khas dibanding tempat wisata lain di Bali. Saat tempat lainnya berlomba-lomba menyenangkan wisatawan sesuai selera pasar, Ubud tetap mengembangkan pariwisata dengan menjunjung local genius yang dimilikinya. Makanya, kalo ngajak temen ke Bali ajak aja ke Ubud supaya bisa melihat the real paradise of Bali.

Hari ini

Hari ini seperti biasa aku masuk kantor. Sengaja lebih pagi karena morning meeting hari jumat lebih awal mulainya dari hari-hari biasa. Sebagai karyawan baru, aku harus jaga image dengan ga boleh datang terlambat. Beruntung, jingle kantor baru terdengar saat aku selesai menempelkan tangan di mesin absensi. Seperti sudah kuduga sebelumnya, morning meeting ini pasti membahas tentang peraturan Bank Indonesia yg membatasi pembelian valuta asing untuk mencegah aksi spekulasi. Sebenarnya aku sudah siapkan bahan sebelum berangkat kantor untuk mengantisipasi pertanyaan yg mengarah kepadaku (karena peraturan ini berkaitan dengan divisiku, treasury). Selain bahan tentang peraturan ini aku juga sudah menyiapkan informasi tentang indeks saham beberapa bursa besar di amerika, eropa, dan asia (terutama IHSG) dan tentunya closing perdagangan rupiah di hari kemarin. Beragam info itu aku dapat dari siaran TV dan aku catat di telapak tanganku. Nantinya tergantung situasi, apakah berbicara saat pertanyaa

Seniman Bali, nasibmu kini...

Rabu, 12 November 2008 seperti biasa aku kerja di lapangan, biasa jadi anak jalanan. Siang itu matahari sangat terik. Mataku ngantuk setelah tadi habis menyantap satu porsi nasi ayam kedewatan. Ubud, aku paling senang dateng kesini. Aura daerah ini sangat kental dengan nuansa ke-Bali-annya. Rasa ngantukku yang sebenarnya membahayakan nyawa ketika naik motor tiba-tiba saja lenyap ketika asap sebuah truk tua menyembur dengan warna hitam pekat, tepat didepanku. "Kurang ajar", aku segera membersihkan mukaku dengan sapu tangan yg selalu stand by di kantong celana. Upzz, ternyata truk yang ada di depanku mengangkut sekelompok remaja seniman yang entah akan pentas dimana. "Kal pentas ija Gus?" tanyaku. "i hotel .......... (sengaja aku samarkan)",jawabnya sambil ketawa melihat aku membersihkan muka setelah truknya menyemprotkan karbon monoksida secara berlebihan tepat di depanku. Hmmm, ternyata ini masih terjadi di Bali. Bayangkan, seniman Bali yang terkenal den

Indonesiaku...

Indonesia, sebenarnya aku sangat suka belajar semua hal tentang bangsa kita. Mulai dari sejarahnya, gugusan pulaunya, budayanya, hingga dilema yang ada di dalamnya... Kita mulai dari sejarah... Sejarah Indonesia sangat menarik untuk dipelajari mulai dari jaman pra sejarah hingga sejarah. Dulu saya sangat tertarik belajar tentang beraneka ragam manusia purba yang pernah hidup di nusantara, diantaranya megantrophus palaeojavanicus, pithecantropus erectus, homo soloensis dll.. Wah saya juga ga tahu kenapa saya tertarik dengan bidang yang kebanyakan teman-teman saya tidak suka... Zaman sejarah Indonesia pun menarik untuk dipelajari, seperti kerajaan2x besar yang pernah hidup di bumi nusantara (Sriwijaya dan Majapahit). Gugusan pulaunya, yang memanjang dari Sabang sampai Merauke dan melintasi khatulistiwa, berapa banyak? 17.667 pulau. Saya ingat betul jumlah itu sejak SD, itu karena saya sangat kagum dengan jumlah pulau yg kita miliki. Tapi saya tidak tahu apakah jumlah itu pasti dan utuh s

Who Move My Cheese?

Who Move My Cheese? Dulu sewaktu di perusahaan lama, saya dipinjamkan buku yg judulnya seperti diatas oleh atasan saya. Bukunya simple, tapi isinya ga sesimple bukunya.... Isinya tentang 2 ekor tikus dan 2 kurcaci yang memperebutkan keju dengan karakternya masing2x.. Sungguh sangat terkesan, dan saya kira keempat karakter yang ada di buku ada dalam diri kita masing-masing (untuk tahu karakternya apa aja, baca aja bukunya). Tergantung kita mau milih yang mana... Tapi kalau mau survive di kehidupan ini, kita harus milih karakter yang mau bekerja, berinovasi dan tidak menunggu perubahan nasib. Itulah yang saya lakukan di kantor saya yang dulu. Karena saya melihat tidak ada perubahan berarti selama bekerja disana, saya harus mencari jalan lain dalam satu labirin yang bernama kehidupan untuk mencari keju yg baru yg bisa memenuhi ambisi saya. Itulah hidup, dan jangan pernah menyesal terlalu jauh jika kita sudah menentukan pilihan. Karena menentukan sebuah pilihan jauh lebih berarti ketimban

Teroris dukung teroris?

Teroris dukung teroris...? Aneh, saya ga habis pikir dengan masyarakat jaman sekarang... Saat-saat sekarang kita memang dipusingkan oleh banyak hal... Mulai dari khawatir akan dampak krisis keuangan global, SKB 4 Menteri, Undang-Undang Pornografi (padahal yg buat undang2 jg bnyk yg melakukan pornoaksi), dan sekarang banyak orang yang memprotes eksekusi mati bagi Imam Samudra cs... Gila, bener2 gila.... Imam Samudra cs yang sudah secara sah terbukti melakukan kegiatan teroris dan sudah secara gentle mengakui sebagai pelaku (untuk sikap yg satu ini saya salute sama mereka, tapi selebihnya saya muak dan ingin muntah melihat gelagatnya), masih didukung untuk dibatalkan eksekusinya... Terlebih lagi apabila mendengar alasan mereka. Alasannya adalah karena mereka adalah seorang pejuang. Pejuang? sungguh gila... Orang yang telah membunuh ratusan nyawa (terlepas apakah sang nyawa sewaktu hidup penuh dosa atau tidak) masih dikatakan pejuang? Hmmm, tapi begitulah realita yang terjadi di lapanga