Malam itu aku mampir ke bale banjar untuk melihat latihan akhir sekaa gong anak-anak banjarku yang akan berlomba dalam festival gong kebyar anak-anak se-Kota Denpasar serangkaian event Maha Bandana Prasadha di lapangan Puputan Badung. Jarang-jarang aku melihat mereka latihan secara langsung,karena biasanya sepulang kerja aku papasan sama anak-anak kecil seniman-seniman muda ini yang bubaran setelah mereka selesai latihan. Dulu aku juga seperti mereka, antusias begitu ngeliat pemade atau kantil (salah satu instrument dalam gong kebyar) dan serasa ingin segera untuk menabuh instrument pentatonic itu. Tapi anak-anak kecil ini beruntung karena jamanku seumuran mereka, di banjar belum ada perangkat gamelan gong kebyar.Yang ada hanya perangkat baleganjur. Sementara ketertarikanku ada pada gamelan gong kebyar terutama instrument pemade atau kantil . Saking menjiwainya, terkadang secara tak sadar jari-jariku bergerak mengiku...
karena manusia sejatinya berkelana sepanjang umur