Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Galungan Day

Selamat Raya Galungan. Walaupun telat, tapi setidaknya nuansa Galungan masih terasa. Buktinya penjor masih melengkung menghiasi jalanan... Galungan kali ini terasa sepcial, bukan karena berdekatan dengan Hari Raya Kuningan lho (itu sih sudah biasa kalee), tapi karena berdekatan dengan Nyepi dan persiapan Upacara Panca Bali Krama yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Bicara Galungan, kalo membahas lawar dan tape kayaknya udah habis dimakan. Beda halnya kalo kita ngebahas maknanya. Semua orang juga sudah tahu kalo Galungan itu perayaan kemenangan Dharma melawan Adharma alias kebaikan melawan kejahatan. Pertanyaannya, kapan Dharma dan Adharma berperang ya? Koq, tiba-tiba Dharma udah menang begitu saja? Pertanyaan simpel tapi harusnya mendasari jiwa kita untuk merayakan Galungan. Jangan hanya terhanyut dalam euforianya saja seperti bikin penjor, nampah celeng (sembelih babi), bikin lawar dan bikin tape atau membuat banten yang super wah, biar ngalahin punya tetangga atau saudara yg lain (w

Kampanye Pemilu

Fuhh... entah kenapa begitu mendengar kata kampanye hati saya jadi tidak senang untuk membicarakan ini. Tapi bukan blogger namanya kalo hal2 yg tidak disenangi tidak dimasukkan kedalam blognya. Ok, sebelumnya saya minta maaf karena lama vakum dan tidak memposting tulisan baru. Tidak lain karena sesuatu dan lain hal terutama kesibukan kantor. Kembali lagi ke kampanye pemilu. Entah kenapa model kampanye pemilu di Indonesia tidak berubah-berubah dari jaman saya kecil hingga jaman saya dewasa sekarang. Kesan pertama yang ditimbulkan adalah satu, menyeramkan (kayak horor saja). Saya bilang menyeramkan ya karena memang seram,hahaha... Lihat saja orang-orang besar dengan kaca mata hitamnya naik jeep berkonvoi di sepanjang jalan raya lengkap dengan atribut partai yang diusungnya. Orang-orang seperti ini juga sering terlihat di arena kampanye seakan menjadi pengaman dari jalannya kampanye. Belum lagi perkelahian antar pengurus parpol dalam pembukaan kampanye yang katanya kampanye damai di Jakar

Tumpek Wariga

Hari ini adalah hari Raya Tumpek Wariga... Suatu hari raya bagi umat Hindu untuk menghormati lingkungan tempatnya hidup dan beraktivitas sehari-hari. Tumpek Wariga dalam aplikasinya diwujudkan dalam bentuk memberikan apresiasi kepada tumbuh-tumbuhan sebagai partner didalam menjalani kehidupan ini. Suatu pola pikir simple dan sangat basic jika dipandang menurut pola pikir modern seperti saat ini. Tapi pola pikir inilah yang saat ini kembali digembar-gemborkan di jagat raya ini. Mungkin dunia sudah jenuh dengan pola pikir yg selalu menguasai alam,eksploitasi besar-besaran dan tanpa memberikan appreciate apapun kepada lingkungan. Sebagai gantinya, lingkungan saat ini mulai jenuh, dengan memberikan peringatan berupa banjir, abrasi, kemarau berkepanjangan dan sebagainya. Di Bali selain Tumpek Wariga juga dikenal mempunyai filosofi Tri Hita Karana, tiga penyebab kemakmuran yang salah satunya memasukkan unsur lingkungan sebagai penyebabnya. Sayang, filosofi ini mungkin kurang begitu diaplikas

UU Pornografi, Dilarang Merokok, Yoga Haram, Selanjutnya?

Biasanya saya cuek bebek mendengar berita-berita semacam ini. Berita-berita yg menurut saya hanya mencari sensasi dan popularitas. Tapi karena saya baru ingat punya media blog, maka comment saya tentang berita tersebut saya tuangkan disini. Heran juga, kenapa isu-isu yang berkaitan dengan moral sekarang ramai diperbincangkan. Bahwa moral kita sedang ter degradasi, saya setuju itu. Mulai dari hal kecil, buang sampah sembarangan sampai hal besar seperti korupsi menunjukkan bahwa moral kita mengalami penurunan. Yang tidak saya setujui adalah bahwa masalah moral ini kemudian dibawa ke ranah politik lewat media hukum dengan dibentuknya sebuah undang-undang yg khusus mengatur itu. Comment saya sejauh ini adalah berlebihan. Moral hanya efektif diperbaiki dengan cara personal melalui pendekatan lingkungan (mulai dari keluarga), budaya dan sosial. Tidak dengan membuat suatu aturan khusus yg mengatur tentang itu, seperti Undang-Undang Pornografi. Terlebih isinya mengatur hal-hal yang sangat deta

Money Management

Akhir bulan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang ada di kantorku. Karena jam 00.00 di tanggal 25 sms yang masuk ke handphone masing-masing adalah informasi mengenai rekening kita yg sudah kemasukan gaji... Senang sih senang, tapi kalau kita ga bisa ngatur gaji yg masuk rutin tiap bulan ke rekening kita ya percuma aja. Mungkin dalam jangka waktu yg pendek, kita bisa merasakan benefit dari gaji kita. Yah, menikmati hiduplah seperti kebanyakan orang bilang. Traktir teman, beli sepatu, shopping2 ke tempat belanja, atau makan2 di tempat mahal. Dan satu yang mungkin ada di setiap pos pengeluaran anda adalah " bayar hutang ." Entah hutang cicilan motor, mobil, atau kartu kredit. Kadang kita berpikir, kalau kita bekerja hanya untuk bayar hutang. Padahal kita, tidak hanya hidup saat sekarang. Kesadaran ini biasanya agak kurang di kalangan anak muda alias lajang yang notabene baru bisa menghasilkan uang. Suatu kali saya pernah baca buku yg ditulis oleh ahli manajeme

Multi Level Marketing (MLM)

Sial, kenapa saya kemarin janji untuk datang ke seminar bisnis MLM yang diadakan hari ini ya? Padahal saya paling ga bisa mengikuti seminar seperti itu. Ujung-ujungnya pasti ketiduran... Hari ini saya di sms oleh teman kantor untuk mengingatkan bahwa nanti siang jangan sampai lupa untuk datang ke seminar sebuah bisnis MLM. Saya memang ikut sebuah MLM dan diajak oleh teman kantor. Dan yang paling menusuk adalah sms kedua dimana downline saya telah masuk ke tingkatan yg lebih tinggi dan akan menerima penghargaan di sela seminar tersebut. Terus terang, keikutsertaan saya di MLM tersebut bukanlah keinginan sendiri, bukan juga karena paksaan, tapi susah dikatakan. Bisa dibilang alasannya adalah untuk menjaga hubungan baik dengan teman kantor, apalagi rata-rata teman kantor sudah ikut MLM tersebut. Waduh, bukannya saya antipati terhadap marketing, atau antipati terhadap MLM. Tapi seringkali produk yg ditawarkan adalah produk yang bukan menjadi concern saya... Kalau teman-teman mengikuti blog

Kau Cantik Hari Ini...

Entah karena apa, mungkin kebetulan atau tidak, saya termasuk tipe orang yang tidak mengikuti perkembangan musik, baik nasional apalagi mancanegara. Seringkali ketika saya menyukai suatu lagu, sering ditertawakan oleh orang lain, teman2 terutama adik. Gimana ga ditertawakan, lagu yang saya suka adalah lagu yang sering tidak hit saat ini. Bukan tergolong lagu jadul alias jaman dulu, tapi ya sedang tidak in aja saat-saat ini, hahaha memang aneh. Tapi itulah saya, PD aja lagi.... Sekarang, saya lagi tergila-gila dengan sebuah lagu, lagi-lagi bukan lagu jadul, cuman ya itu tadi, sedang tidak in. "Kau Cantik Hari Ini" , judul lagunya. Terserah anda, mau bilang lagu ini jadul atau tidak in, atau malah menjadi geng dari adik saya dengan mentertawakan saya, hahaha. Yang jelas saya lagi menyukai lagu dari Lobow ini. Liriknya, musiknya semuanya sangat-sangat simpel. Tapi lagu ini punya karakter, dan ciri khas dalam penyampaian isinya. Isinya menceritakan tentang seorang pria yang sedan

Pemusnahan Suatu Peradaban

Kali ini saya mengangkat tema tentang budaya, khusunya di Indonesia tercinta. Sub temanya adalah tentang penghancura suatu peradaban. Dan objeknya adalah peradaban Majapahit. Saya dengar saat ini di Trowulan sedang dibangun sebuah proyen yang bertujuan untuk mengeksplorasi Kerajaan Majapahit dengan membuat semacam museum pembelajaran. Anehnya, proyek ini justru dianggap menghancurkan sisa-sisa peradaban Kerajaan Majaphit. Sebenarnya jauh-jauh hari sebelum proyek ini dilaksanakan, sudah terdengar kabar bahwa masyarakat di sekitar Trowulan dan daerah lainnya banyak memanfaatkan sisa-sisa bangunan dari Kerajaan Majapahit untuk keperluan pribadi, diantaranya untuk fondasi rumah, tembok, bahkan tungku dapur. Anehnya pemerintah setempat justru membiarkan hal ini terjadi. Jika kita ingat pelajaran sejarah dulu, Majapahit mungkin satu-satunya kerajaan di Nusantara yang bisa membuat kita bangga. Wilayahnya saat itu lebih luas dibandingkan wilayah Indonesia saat ini, dimana semenanjung Melay

Konflik Gaza

Akhir-akhir ini Top News yang selalu menghiasi surat kabar dan televisi adalah seputar konflik di Gaza antara Palestina dan Israel. Saking urgent-nya berita ini untuk diketahui masyarakat, ada sejumlah stasiun televisi yang bahkan merelay salah satu siaran TV Arab. Berbagai reaksi datang dari seluruh dunia, termasuk Indonesia yang intinya mengecam tindakan Israel yang membombardir sebagian wilayah Palestina. Perang memang bukan merupakan jalan yang baik untuk menyelesaikan masalah. Karena pihak-pihak yang tidak berdosa ikut menjadi korban dari hal-hal yang tidak mereka ketahui. Terus terang saya sendiri pun dari jaman bahula sampai sekarang sama sekali tidak mengerti akar permasalahannya. Termasuk krisis2 atau masalah2 atau perang2 di daerah lain seperti Afghanistan, Iran, Irak dan daerah lainnya di seputaran wilayah tersebut. Untuk mengerti sekilas mungkin iya, tapi untuk mengerti mendalam sangat sulit karena masing2 pihak mengeluarkan versinya sendiri-sendiri. Ada yg mengatakan aka

Happy New Year 2009 (Sudah buat Resolusi di tahun 2009 ini?)

Wah, ga terasa ya tahun 2008 sudah kita lewati. Tentu banyak hal yang sudah kita lewati di tahun kemarin... Bagi saya tahun 2008 banyak hal dan momen penting bagi saya, terutama dalam hal karir. Di tahun 2008 ini saya berpindah haluan dari yang sebelumnya kerja di bidang migas beralih ke perbankan. Ya, pekerjaan saya di Pertamina sebagai marketing pelumas untuk wilayah Bali Nusra saya tinggalkan untuk mengisi lembaran baru sebagai Treasury Marketing Bank Mandiri untuk wilayah Bali. Walaupun pindah bidang, tetap saja tipikal kerjaan saya ga jauh-jauh dari sales dan marketing. Sampai suatu saat saya pernah berdiskusi dengan seorang teman mengenai image seorang marketer dan sales yang kurang mendapat hati di masyarakat alias gengsinya kurang. Dari diskusi kami, bisa dikatakan masyarakat kita masih belum mengerti benar dengan posisi sales dan marketer.Padahal kedua posisi ini bisa dikatakan ujung tombak bagi perusahaan untuk bisa hidup dan mendapat hati di masyarakat. Dibandingkan dengan p