Hari ini seperti biasa aku masuk kantor. Sengaja lebih pagi karena morning meeting hari jumat lebih awal mulainya dari hari-hari biasa. Sebagai karyawan baru, aku harus jaga image dengan ga boleh datang terlambat. Beruntung, jingle kantor baru terdengar saat aku selesai menempelkan tangan di mesin absensi. Seperti sudah kuduga sebelumnya, morning meeting ini pasti membahas tentang peraturan Bank Indonesia yg membatasi pembelian valuta asing untuk mencegah aksi spekulasi. Sebenarnya aku sudah siapkan bahan sebelum berangkat kantor untuk mengantisipasi pertanyaan yg mengarah kepadaku (karena peraturan ini berkaitan dengan divisiku, treasury). Selain bahan tentang peraturan ini aku juga sudah menyiapkan informasi tentang indeks saham beberapa bursa besar di amerika, eropa, dan asia (terutama IHSG) dan tentunya closing perdagangan rupiah di hari kemarin. Beragam info itu aku dapat dari siaran TV dan aku catat di telapak tanganku. Nantinya tergantung situasi, apakah berbicara saat pertanyaan mengarah padaku atau punya inisiatif untuk langsung menyampaikan info ini di morning meeting... Ah, itu tergantung situasi. Tapi saat morning meeting berlangsung dan membahas semua ini, aku ragu-ragu. Keraguan ini muncul karena ga ada pertanyaan yg mengarah padaku dan keraguan untuk menyampaikan info ini ke peserta morning meeting. Sebenarnya untuk berbicara di forum sidang seperti ini aku ga ada masalah, cuman fondasi ilmuku untuk tipikal pekerjaan baruku ini belum kuat. Jadi agak ragu juga punya inisiatif untuk langsung bicara. Disamping untuk mencegah kesan kalau aku sok tahu... Nah ini yg bisa brabe. Sekedar tahu aja, di kantor untuk divisi ini SDM nya hanya satu, yaitu aku. Jadi di kantor ini benar-benar single fighter, walau aku sering juga jalan sama divisi-divisi lain. Tapi kalo pas moment morning meeting, aku benar2 single fighter. Akhirnya morning meeting selesai, ada kekecewaan juga karena aku ga berkesempatan untuk berbicara di forum meeting ini. Waktu berikutnya berjalan lancar dan ga ada hambatan... Tantangan berikutnya, evaluasi target akhir tahun... Oh My God, semoga kinerjaku sebagai pekerja baru ga tercoreng karena targetku ga tercapai. Beginilah nasib jadi pekerja, cita-cita sih jadi usahawan....
Hari itu, minggu 13 Januari 2013 bertepatan dengan moment Banyu Pinaruh selepas perayaan Saraswati kemarin, mendadak aku ingin ke Merajan Gede. Bukan untuk bersembahyang, karena aku termasuk orang yang bisa dibilang tidak sering2 amat untuk bersembahyang belakangan ini, tetapi untuk maksud melihat benda-benda pusaka warisan leluhur, terutama lontar. Kusapa Pemangku Merajan yang sedang membersihkan areal merajan dan segera kuutarakan maksud kedatanganku untuk melihat lontar-lontar merajan yang selama ini hanya kudengar dari ibuku. Respon positif kudapatkan, dan segera aku diajak untuk memasuki sebuah ruangan di sebelah utara areal merajanku. Memasuki ruangan, terus terang aku terkesima dengan keberadaan benda-benda pusaka yang dimikili oleh merajanku. Kulihat sebuah tongkat dan beberapa keris yang terlihat berumur cukup tua. Fokusku langsung mencari keberadaan lontar dan pandanganku akhirnya tertuju pada sebuah kotak kayu tua berwarna coklat kehitaman dan dibeberapa bagiannya berluban...
Komentar