Langsung ke konten utama

Teroris dukung teroris?

Teroris dukung teroris...?

Aneh, saya ga habis pikir dengan masyarakat jaman sekarang... Saat-saat sekarang kita memang dipusingkan oleh banyak hal... Mulai dari khawatir akan dampak krisis keuangan global, SKB 4 Menteri, Undang-Undang Pornografi (padahal yg buat undang2 jg bnyk yg melakukan pornoaksi), dan sekarang banyak orang yang memprotes eksekusi mati bagi Imam Samudra cs... Gila, bener2 gila.... Imam Samudra cs yang sudah secara sah terbukti melakukan kegiatan teroris dan sudah secara gentle mengakui sebagai pelaku (untuk sikap yg satu ini saya salute sama mereka, tapi selebihnya saya muak dan ingin muntah melihat gelagatnya), masih didukung untuk dibatalkan eksekusinya... Terlebih lagi apabila mendengar alasan mereka. Alasannya adalah karena mereka adalah seorang pejuang. Pejuang? sungguh gila... Orang yang telah membunuh ratusan nyawa (terlepas apakah sang nyawa sewaktu hidup penuh dosa atau tidak) masih dikatakan pejuang? Hmmm, tapi begitulah realita yang terjadi di lapangan. Teroris dukung teroris. Bagi saya tidak masalah apakah Imam Samudera cs akan dihukum mati atau tidak.. Karena yang terpenting bukanlah menghukum mati oknumnya, tapi adalah menghukum mati pergerakannya, supaya pergerakan yang dilakukan oleh Imam Samudera cs bisa mengancam kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Pergerakan seperti itu hanya memanfaatkan jiwa-jiwa yang rapuh untuk melaksanakan hal2 yg tidak masuk akal sehat. Seperti Imam Samudera cs, sungguh kasihan dan jiwa-jiwa ini patut kita sadarkan untuk kembali berbuat yg berguna bagi jiwa dan bangsanya...

Denpasar, 6 November 2008

Komentar

Unknown mengatakan…
walaupun amrozy cs dah mati.
tapi kesannya di media bak sesosok pahlawan, dielu-elukan dan denger2 perjuangannya bakalan ada yang meneruskan?!!@!
cape deh.. bakalan da bom lagi neeh...
dunia mang aneh ya?
teroris koq dipuja2.
hari yang aneh,orang yang aneh,dunia yang aneh..
Made Ari Putranta mengatakan…
Dunia yang aneh ini mari kita tidak buat lebih aneh lagi dengan mematikan pergerakan mereka.

Postingan populer dari blog ini

Lontar, Kekayaan Intelektual Manusia Bali (Kisah Menyelamatkan Lontar Keluarga) part 1

Hari itu, minggu 13 Januari 2013 bertepatan dengan moment Banyu Pinaruh selepas perayaan Saraswati kemarin, mendadak aku ingin ke Merajan Gede. Bukan untuk bersembahyang, karena aku termasuk orang yang bisa dibilang tidak sering2 amat untuk bersembahyang belakangan ini, tetapi untuk maksud melihat benda-benda pusaka warisan leluhur, terutama lontar. Kusapa Pemangku Merajan yang sedang membersihkan areal merajan dan segera kuutarakan maksud kedatanganku untuk melihat lontar-lontar merajan yang selama ini hanya kudengar dari ibuku. Respon positif kudapatkan, dan segera aku diajak untuk memasuki sebuah ruangan di sebelah utara areal merajanku. Memasuki ruangan, terus terang aku terkesima dengan keberadaan benda-benda pusaka yang dimikili oleh merajanku. Kulihat sebuah tongkat dan beberapa keris yang terlihat berumur cukup tua. Fokusku langsung mencari keberadaan lontar dan pandanganku akhirnya tertuju pada sebuah kotak kayu tua berwarna coklat kehitaman dan dibeberapa bagiannya berluban

Sedikit Kesan Mengenai Singapura

Yaaah, hari itu Jumat 28 September 2012 mungkin hari bersejarah buatku karena hari ini aku pertama kali melakukan perjalanan keluar Indonesia, ya... keluar negeri tepatnya ke negeri singa, tapi tidak ada binatang endemik singa disana, atau mungkin ada tapi sudah punah....Ya, Singapura... Terminal keberangkatan international Airport Ngurah Rai pun baru kali ini kujejakkan, setelah berpuluh2 kali airport ini kudatangi. Sedikit cemas, karena ketika orang lain liburan keluar negeri pertama kali mengajak rombongan atau pasangan, kali ini saya seorang diri walaupun nantinya di Singapura saya bertemu rekan2 kantor baru disana, ya kantor baru dengan orang2 yang mayoritas belum kukenal. Setelah proses yang semuanya baru kulewati, sampailah aku di Singapura. Kesan pertama biasa saja, termasuk ketika aku masuk terminal airport ini. Banyak orang mengatakan bagus atau mewah, bagiku biasa saja. Bukan termasuk sombong, tapi karena kemewahan bukan jadi interestku untuk memberikan kesan sebuah temp

Patung Catur Muka

Sebagian besar masyarakat Kota Denpasar pasti sudah tahu tentang patung Catur Muka. Yak, patung berkepala empat ini terletak di perempatan agung Kota Denpasar, dan sekaligus menjadi titik nol dari kota yang mengusung konsep kota budaya ini. Tapi tidak banyak yang tahu mengenai sejarah dan arti dari patung ini, dan tulisan di blog saya kali ini semoga bisa menambah pengetahuan kita bersama. Patung Catur Muka yang berdiri diatas bunga teratai adalah reinkarnasi dari Sang Hyang Guru dalam bentuk perwujudan Catur Gophala. Dengan mengambil perwujudan empat muka adalah simbolis pemegang kekuasaan pemerintahan yang dilukiskan dalam keempat buah tangannya. Catur Gophala memegang aksamala/genitri yang bermakna bahwa pusat segalanya adalah kesucian dan ilmu pengetahuan. Cemeti dan sabet mengandung arti ketegasan dan keadilan harus ditegakkan oleh pemerintah. Cakra berarti siapapun yang melanggar hukum dan peraturan harus dihukum. Sungu artinya pemerintahan berpegang pada penerangan atau undang